Kritik Radio Galau Fm



Kritik Film “Radio Galau FM”


            Radio Galau FM menceritakan tentang kehidupan percintaan anak muda. Dan pemerannya addalah sebagai berikut :
Dimas Anggara sebagai Bara Mahesa
Natasha Rizki sebagai Velindra Calindra
Alisia Rininta Sebagai Dianadra Pramita
Jordu Onsu sebagai Rio
Indri Giana sebagai Tata
Ramon Y . Tungka sebagai Edo
Tiara Sumiarto sebagai Rara
Dan Delly Malik sebagai mamahnya Bara
            Semua berawal dari seorang pemuda yang bernama Bara Mahesa. Dia sudah 3 tahun menjandi jomblo yang sering menulis cerita cinta yang ditempelkan di majalah dinding sekolahnya. Pada suatu hari ada seorang cewe ( Velin Chaliandra ) yang suka membaca ceritanya bara di mading sekolah dan dia mulai tertarik pada Bara. Singkat cerita mereka jadian, setelah berpacaran beberapa bulan mereka mengalami berbagai masalah yang pada akhirnya mereka putus karena Bara menduakan Velin. Setelah putus, Bara melanjutkan hubungannya dengan Diandra. Bara pikir Diandra lebih baik dari Velin, tapi kenyataannya Diandra lebih merepotkan Bara dibanding Velin. Tak lama kemudian hubungan mereka pun putus. Akhir cerita Bara melampiaskan kegalauannya dengan menulis sebuah buku yang terkenal yaitu “Radio Galau Fm”.
            Sebenarnya jalan cerita pada film ini cukup bagus, tetapi dalam pencahayaannya masih kurang jika dibandingkan dengan film “Meraih Mimpi Sejuta Dolar” yang memiliki pencahayaan yang cukup dan pas dengan latarnya. Pemeran Rara saat berakting sangat berlebihan, hal ini dapat menimbulkan rasa ilfil penonton terhadap film ini. Selain itu, pemeran Velin berakting terlalu kaku dengan Bara dan sangat terlihat bahawa hal itu dibuat – buat.
            Dalam hal pemilihan setting tempat masih berkesan monoton. Untuk mengatasi hal itu mungkin dapat diatasi dengan pemilkihan tempat yang berbeda – beda ketika adegan berpacaran antara bara dan velin.
            Latar suasana dalam film ini cukup dramantis, tetapi pada bagian akhirnya kurang dramantis karena banyak narasi yang dibacakan. Serta adegan – adegan di akhir cerita berkesan biasa saja sangat kurang berkesan bagi penonton.
            Amanat dalam film ini cukuo bagus dan mengena bagi anak – anak muda yang baru merasakan manisnya cinta monyet,tetapi lebih bagus lagi jika amanat tersebut disampaikan melalui perbuatan tokoh tidak hanya melalui kata – kata ayah Bara, penyiar radio dan Velin. Jika begitu maka penonton akan menggambarkan makna/amanat yang lebih variatif.
            Kesimpulan dari film ini yaitu film ini masih kurang dalam pencahayaan, penampilan jalannya cerita, akting para pemainnya yang masih agak kaku. Jika dibanding dengan film “Mimpi Meraih Sejuta Dolar” yang memiliki penampilan jalannya cerita yang bagus, pencahayaan yang pas serta akting para pemainnya yang terkesan luwes serta amanat yang sangat mengena. Secara keseluruhan film ini sudah cukup bagus dan patut untuk ditonton.



0 Response to "Kritik Radio Galau Fm"

Post a Comment