Download Film Soekarno: Indonesia Merdeka (2013) DVDRip – Selamat siang sob kali ini admin Download Film akan membagikan sebuah Film Indonesia Terbaru yang berjudul “Soekarno: Indonesia Merdeka“.
setelah film yang berkisah tentang kehidupan Habibi dan Ainun kini
Produesr ternama Hanung Bramantyo merilis Film terbarunya tentang kisah
cerita presiden pertama yaitu soekarno.
SINOPSIS MOVIE
Penceritaan
Soekarno dimulai ketika Soekarno (Ario Bayu) bersama dengan istrinya,
Inggrit Ganarsih (Maudy Koesnaedi), dibuang oleh pihak Belanda ke Ende,
Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dan ke Provinsi Bengkulu akibat
pledoinya tentang kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan sebutan
Indonesia Menggugat dianggap mengancam keberadaan Belanda di Indonesia.
Di Bengkulu, Soekarno istirahat sejenak dari keriuhan dunia politik dan
menghabiskan waktunya dengan mengajar para pemuda di provinsi tersebut.
Meskipun
telah memiliki istri, Soekarno tidak dapat menghindarkan hatinya dari
rasa suka terhadap salah satu muridnya, Fatmawati (Tika Bravani). Hal
ini jelas kemudian menghasilkan kemelut dalam rumah tangga Soekarno dan
istrinya. Di tengah kemelut tersebut, Jepang kemudian berhasil menggeser
posisi Belanda dan menduduki tanah Indonesia. Oleh Jepang, Soekarno
kemudian dibebaskan dari masa pembuangannya. Ia lantas memilih untuk
kembali ke dunia politik dan secara perlahan menyusun rencana untuk
mengejar kemerdekaan dari negara yang begitu dicintainya.
Pada
awalnya, Soekarno bersikap sangat permisif terhadap kedatangan pihak
Jepang di Indonesia – sebuah sikap yang ditentang oleh dua lawan
politiknya, Mohammad Hatta (Lukman Sardi) dan Sutan Syahrir (Tanta
Ginting). Hatta dan Syahrir bahkan mengingatkan Soekarno bahwa
pendudukan Jepang tidak akan kalah bengisnya dengan penjajahan Belanda.
Namun,
Soekarno sendiri beragumen bahwa Indonesia harus mampu memanfaatkan
keberadaan Jepang untuk merebut kemerdekaan mereka sendiri – sebuah
argumen yang kemudian berhasil memenangkan hati Hatta. Meskipun banyak
dicemooh oleh kelompok pemuda progresif karena dinilai terlalu lemah
terhadap Jepang, keyakinan Soekarno dan Hatta tidaklah goyah. Bersama
Hatta, Soekarno berupaya mewujudkan cita-citanya mewujudkan kemeredekaan
Indonesia.
Seandainya Hanung
Bramantyo dan Ben Sihombing mau memilih beberapa konflik dalam kehidupan
Soekarno dan mengembangkannya lebih dalam lagi sebagai sebuah
presentasi cerita, mungkin alur penceritaan Soekarno akan dapat berjalan
lebih efektif. Kehadiran banyaknya konflik dalam penceritaan Soekarno
jelas membuat film ini tidak mampu memberikan penggalian yang lebih kuat
pada masing-masing konflik. Hasilnya, banyak diantara konflik tersebut
yang terkesan tumpang tindih, tersaji dengan kurang matang dan akhirnya
membuat Soekarno gagal dalam menjalin hubungan emosional dengan
penontonnya.
Penonton seperti hanya
datang untuk menyaksikan deretan reka ulang berbagai peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan sang karakter utama tanpa pernah benar-benar
dilibatkan untuk dapat merasakan bagaimana perjalanan emosi yang
dirasakan sang karakter utama ketika melewati deretan peristiwa
tersebut. Hadirnya banyak konflik dalam jalan penceritaan Soekarno yang
dipaparkan dalam durasi 150 menit ini jelas juga menumbuhkan banyaknya
kehadiran karakter-karakter dalam jumlah yang cukup besar.
Sayangnya,
sama dengan kondisi penceritaan yang gagal untuk tersaji secara matang
dengan sempurna, karakter-karakter yang muncul dalam alur penceritaan
Soekarno juga seringkali hadir tanpa porsi maupun peran penceritaan yang
berarti, termasuk beberapa karakter dengan bagian penceritaan yang
sebenarnya cukup potensial untuk dikembangkan dengan lebih baik seperti
karakter Muhammad Hatta maupun dua karakter istri Soekarno, Inggrit
Ganarsih dan Fatmawati.
Jika saja
naskah cerita Soekarno dapat tertata dengan lebih sederhana dan efektif,
mungkin banyak pemeran film ini yang akan dapat memberikan penampilan
yang lebih kuat – dan, tentunya, durasi film juga akan hadir jauh lebih
singkat. Hanung Bramantyo juga sepertinya mengalami kesulitan dalam
membagi porsi kisah kehidupan pribadi karakter Soekarno dengan kisah
perjuangannya di dunia politik. Seringkali, porsi penceritaan kehidupan
pribadi dari karakter Soekarno hadir dalam pengisahan yang terbatas
sehingga justru mengganggu keseimbangan alur kisah mengenai perjuangan
politik dari karakter Soekarno.
Sejujurnya,
tidak seperti Habibie & Ainun yang mampu memanfaatkan kisah asmara
sang karakter utama untuk mengembangkan potensi drama romansa dari jalan
cerita secara keseluruhan, kisah romansa dari karakter Soekarno dalam
film ini sama sekali tidak pernah memberikan daya tarik yang kuat.
Dipaparkan dengan terlalu sederhana dan sama sekali tidak begitu berarti
sehingga dapat dihilangkan begitu saja.
Meskipun
dengan kelemahan-kelemahan tersebut, Hanung Bramantyo masih mampu
menghadirkan Soekarno dengan kualitas departemen akting dan tata
produksi yang jempolan. Ario Bayu cukup mampu menghidupkan karakter
Soekarno yang ikonik tersebut dengan baik. Bukan sebuah penampilan yang
sangat istimewa dan mengesankan namun jelas bukanlah suatu hal yang
mengecewakan. Departemen akting Soekarno juga didukung dengan
penampilan-penampilan apik dari Maudy Koesnaedi, Lukman Sardi, Tika
Bravani, Emir Mahira, Mathias Muchus, Tanta Ginting dan banyak nama
pemeran lainnya.
Tata produksi
Soekarno hadir dengan kualitas yang begitu berkelas. Berkat sokongan
departemen kamera dan artistik yang solid, Hanung Bramantyo dapat
menghadirkan atmosfer masa-masa perjuangan kemerdekaan Indonesia denga
sangat meyakinkan. Tata musik arahan Tya Subiakto Satrio masih saja
terdengar terlalu berlebihan pada beberapa bagian, namun sama sekali
bukanlah sebuah masalah yang berarti bagi kualitas presentasi film
secara keseluruhan.
Hadir dengan
dukungan penampilan akting dan tata produksi yang cukup solid, Soekarno
yang diarahkan oleh Hanung Bramantyo sayangnya gagal untuk tampil dengan
penceritaan yang kuat. Kehadiran banyaknya konflik tanpa pengembangan
yang mendalam membuat Soekarno seakan hanya hadir bercerita tanpa pernah
benar-benar mau memberikan penontonnya peluang untuk memahami maupun
menjalin koneksi emosional dengan jalan cerita. Walaupun tidak
sepenuhnya buruk – 30 menit terakhir yang berisi adegan detik-detik
menjelang pelaksanaan proklamasi benar-benar mampu dieksekusi dengan
baik.
INFORMASI MOVIE
Released : 11 December 2013 (Indonesia)Country : Indonesia
Language : Indonesian | English | Japanese | Dutch
Genre : Biography
Director : Hanung Bramantyo
Writer : Ben Sihombing
Starcast : Ario Bayu, Muhammad Abbe, Moch. Achir, Norman R. Akyuwen

0 Response to "Soekarno: Indonesia Merdeka (2013) DVDRip"
Post a Comment