
Kehidupan politik pada awal Kerajaan
Singasari diwarnai intrik istana yang berkaitan erat dengan pembunuhan antar
anggota kerajaan.
Secara
berturut-turut, penguasa Singasari adalah:
1. Ken
Arok
2. Anusapati
3. Tohjaya
4. Ranggawuni
(Wisnuwardana)
5. Kertanegara
Kertanegara berhasil membawa Singasari mencapai
puncak kejayaannya. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Maharajadiraja
Sri Kertanegara. Raja Kertanegara memiliki sifat kepemimpinan dan
kecermatan dalam memimjpin kerajaaannya.
Dalam menjalankan pemerintahannya Kertanegara
dibantu oleh tiga orang mahamantri,
yaitu Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan
Rakryan i Halu. Dibawah ketiga mahamantri ini terdapat pula tiga orang
pejabat, yaitu Rakryan Apatih, Rakryan Demung,
Rakryan Kanuruhan. Sementara itu, dalam bidang keagamaan, diangkat pejabat
yang disebut Dharmadhyaksa ring Kasogatan
untuk urusan agama Buddha dan Dharmadyaksa
ring Kasaiwan untuk agama Hindu Syiwa.
Untuk mengatasi masalah dalam negeri, Kertanegara melakukan
beberapa kebijakan, diantaranya ia mengganti atau memindahkan
pejabat-pejabat yang menentang kebijakan raja dan dianggap tidak loyal
kepadanya, seperti Patih Raganatha yang digantikan oleh Aragani. Demikian
pula Arya Wiraraja yang dipindahkan ke Sumenep, Madura. Selain itu, Kertanegara
memberi penghargaan dan kedudukan yang terhormat kepada lawan-lawan politiknya.
Ia mengangkat Jayakatwang sebagai Adipati Kediri.
Kertanegara berusaha memperluas Kerajaan Singasari
hingga keluar Jawa dengan gagasan Cakrawala
Mandala. Pada tahun 1275 Kertanegara mengirim pasukan ke Sumatra yang
dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Ia
ingin menaklukkan Melayu untuk menghadang rencana Ekspansi Kaisar Kubilai Khan dari Mongol, Cina. Selain
menguasai Melayu, Singasari menaklukkan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura
(Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan
persahabatan dengan Raja Campa dengan tujuan menghalau kedatangan pasukan
Mongol di Jawa.
Kertanegara bermusuhan dengan Mongol karena menolak
tunduk kepada Kaisar Mongol. Bahkan, Kertanegara melukai utusan Kubilai
Khan yang bernama Meng Ki. Peristiwa ini menyebabkan Kubilai Khan marah dan
mengirim pasukan untuk menaklukkan Singasari. Akan tetapi, sebelum pasukan
Mongol sampai di Jawa, Kerajaan Singasari sudah mengalami kehancuran karena diserang
Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang. Dalam penyerangan ini
pasukan Kediri berhasil membunuh Kertanegara beserta pembesar-pembesar
istananya. Dengan wafatnya Kertanegara, riwayat Kerajaan Singasari berakhir.
0 Response to "Kehidupan politik kerajaan Singasari"
Post a Comment